RSS

Category Archives: kisah – kisah inspiratif

Tak perlu meminta mereka untuk mengerti

     Akhir – akhir ini, kalimat “jadilah diri sendiri” terasa klise. Apakah seseorang bisa menjadi diri sendiri ? bukankah diri ini adalah hasil kolekif dari pengetahuan yang kita dapatkan dari lingkungan sekitar ? kalau begitu, aku ganti kalimatnya menjadi ” Jangan berusaha menjadi keren, berusahalah untuk menjadi jujur”. Sebab banyak sekali orang yang merasa keren dengan cara mengikuti sekitarnya. Memakai apa yang sedang keren, sampai melakukan hal – hal ngaco hanya karena ingin dianggap keren. Tapi untuk menjadi jujur, itulah hal yangsulit. Setidaknya, jujur kepada diri sendiri. Melakukan hal – hal yang memang ingin dilakukan oleh hati nurani. Meski harus dihina orang lain.

     Kebanyakan dari kita takut untuk dihina, takut untuk dicemoh karena dianggap aneh. kita hampir lupa bahwa setiap tokoh dunia mesti menghadapi hinaan pada zamannya sebelum namanya tercantum didalam sejarah semesta. Jadi jangan takut untuk menjadi jujur, jangan takut untuk melawan arus hanya karena tidak ada yang setuju dengan pendapatmu, bukan berarti pendapatmu salah.

     ketika orang lain memakai sepatu keluaran terbaru dan kamu hanya memakai sepatu kets butut, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain betah mengobrol di dunia maya dan kau tidak betah berlama – lama di depan telepon genggam, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain melakukan sesuatu untuk disukai dan kamu melakukan sesuatu karena kamu suka, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. ketika orang lain memlih untuk terikat dengan rutinitas dan kamu memilih untuk terikat dengan kebebasan, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Tek perlu kekinian, karena kekinian itu akan alay pada waktunya, akan usang dengan ketidakberdayaannya. Tak perlu repot-repot untuk menyamakan diri dengan orang lain, kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.

     Lebih baik dibenci karena lidah berkata jujur, daripada disukai karena menjilat. Pengagummu akan pergi setelah kau tak sesuai lagi dengan imajinasinya. Tapi orang yang menyayangimi akan tetp tinggal betapapun buruknya dirimu. Dan diterima apa adanya tanpa harus pura – pura menjadi orang lain. Itu indah.

 

Jati diri,

engkau selalu dicari walau tubuh penuh berduri

engkau selalu berkobar bagaikan api

oleh setiap insan yang ada di bumi

 


Bumi, 15 Juli 2019

 

Tags:

Cerita sukses Rudi Salim

Rudy-Salim
Umur 23 punya bisnis beromzet lebih dari Rp 1,3 miliar sebulan. Itulah yang kini dilakoni Rudi Salim. Pria lulusan SMA tersebut menekuni bisnis yang penuh risiko. Yakni, membiayai kredit untuk transaksi online.
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –

RUDI Salim terlihat tengah berkutat dengan laptopnya saat ditemui di balkon lantai tiga kantornya di sebuah ruko kawasan elite di Jakarta Utara pekan lalu. Dia menyatakan lebih senang bekerja di balkon sambil mengamati keadaan sekitar kantornya. “Di sini banyak sumber inspirasi yang berseliweran,” katanya. Tak lama berselang, sekretarisnya datang menyuguhkan minuman.

Semua kendali manajemen perusahaan dan urusan sepele dia lakukan tanpa suara melalui media internet. Termasuk, mengendalikan karyawannya di luar kota. Ada delapan cabang di luar kota dengan 32 karyawan dengan omzet lebih dari Rp 1,3 miliar sebulan.

Usaha penghobi game online tersebut hanya mengandalkan website dan thread atau lapak di http://www.kaskus.us dengan tampilan sederhana berupa tawaran kredit kepada siapa saja yang bertransaksi jual beli via online. “Sangat efektif kan. Tapi, saya membangun semua ini dari nol dengan modal menjual mobil pemberian orang tua,” jelas owner PT Excel Trade Indonesia tersebut.

Pria yang pernah mencicipi bangku kuliah di fakultas kedokteran sebuah perguruan tinggi Jakarta selama dua semester itu menjelaskan, usaha tersebut dimulai dengan kenekatan dirinya membiayai transaksi jual beli di dunia maya (online) tanpa berjumpa dan kenal orang sebelumnya. Saat bisnis tersebut dirintis, orang tuanya sempat menentang keras.

“Terutama ibu saya. Sebab, saya putus sekolah dan menjual mobil serta melego salah satu usaha karaoke milik keluarga. Bahkan, ibu sempat bilang tak mau bertemu saya sebelum saya sukses,” kenang pria kelahiran Jakarta 24 April 1987 tersebut.

Uniknya, kata Rudi, inspirasi bisnisnya tersebut justru bukan dari dunia online. Tapi, dari perbincangan dirinya dengan temannya yang bekerja di salah satu toko elektronik besar berjaringan nasional yang menyediakan pembiayaan untuk pembelian barang elektronik dari customer. Dari perbincangan tersebut, dia melihat potensi yang masih sangat besar dari bisnis pembiayaan pembelian barang kredit, terutama di dunia online.

Tapi, bisnis Rudi tak langsung mulus dan lancar. Karena minimnya pengalaman, dia berkali-kali ditipu orang. “Awalnya, survei saya hanya melalui telepon berdasar aplikasi dan data yang dikirimkan melalui e-mail kepada calon debitor ke kantor dan rumah calon debitor,” terang anak ketiga di antara tiga bersaudara itu.

Benar saja, permintaan pembiayaan kredit barang naik diikuti naiknya permintaan kredit bodong alias penipuan. Pada awal usahanya didirikan, sudah ada 60 aplikasi yang masuk dari nasabah di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Tapi, di antara aplikasi-aplikasi yang diajukan untuk dibiayai transaksinya kepada perusahaan Rudi, tak sedikit yang bermasalah. “Karena itu, saya selalu cek aplikasi kredit itu sendiri,” ujarnya.

Awalnya, kenekatannya dalam berbisnis penuh risiko tersebut dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Beberapa orang sengaja membuat identitas palsu untuk mengibuli Rudi. Bahkan dia sempat ditipu sindikat pemalsu kartu kredit dan menderita kerugian hingga Rp 15 juta.

Kala itu, ada seorang ibu yang mengajukan aplikasi online untuk membeli laptop dengan kredit senilai Rp 10 juta. Semua data cocok, termasuk saat pengecekan dengan menelepon kantor tempat debitor tersebut bekerja di salah satu BUMN. “Dia sempat membayar empat kali cicilan dan selalu tepat waktu,” cerita dia.

Rudi pun percaya kepada “nasabah”-nya tersebut. Karena itu, ketika si ibu kembali mengambil kredit untuk barang yang sama, dia tidak berkeberatan untuk membiayai. “Tak saya sangka, ternyata sejak itu dia menghilang. Kredit laptop keduanya tak dibayar, juga cicilan laptop pertama. Saya kena tipu mentah-mentah,” ujarnya.

Saat Rudi mendatangi kantor si “nasabah”, orang yang namanya sama dengan nama si ibu tersebut ternyata tidak tahu apa-apa soal kredit laptop itu. “Tampaknya, orang yang saya temui itu namanya dicatut si penipu,” imbuhnya.

Dari berbagai pengalaman menjengkelkan tersebut, Rudi kemudian banyak memperbaiki sistem pengucuran kredit perusahaannya. Dia lalu merekrut beberapa orang yang bertugas menyurvei langsung di lapangan. “Kini sebelum bisa menyetujui kredit nasabah, kami menyurvei secara ketat. Setelah barang ada, orang tersebut menandatangani perjanjian dan difoto bersama barangnya,” jelasnya.

Sejak sistem baru diterapkan, Rudi jarang kena tipu lagi. Bahkan, banyak pelanggan yang merasa puas atas pelayanan yang aman dan nyaman yang diberikan perusahaan Rudi.

Dalam waktu cepat, nama perusahaan Rudi melejit, terutama di berbagai forum jual beli secara online. Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi, publikasi atas perusahaan itu cepat menyebar di banyak forum diskusi di dunia maya maupun dari mulut ke mulut yang pernah merasakan kemudahan layanannya.

Begitu banyaknya permintaan klien dari luar kota membuat Rudi kembali memutar otak untuk meraup peluang tersebut. Dia kemudian menggandeng beberapa moderator daerah di http://www.kaskus.us untuk menjadi surveyor. Karena itu, Rudi lalu membuka cabang di delapan kota di luar Jabotabek. “Kecil kemungkinan para moderator bermasalah karena mereka juga menjaga reputasinya di dunia maya. Sebab, mereka juga berjualan di forum tersebut,” tegasnya.

Kini, dia mengembangkan usahanya dengan mulai membiayai permintaan kredit dari para debitor di bawah usia 17 tahun dengan jaminan orang tuanya. Yang menarik, sekitar 85 persen permintaan pembiayaan kredit yang diajukan kepada dirinya, belakangan ini, adalah untuk pembelian BlackBerry dan handphone (HP). “Sekarang, saya bersiap untuk ekspansi ke bisnis lain,” tuturnya mantap.

 
Leave a comment

Posted by on June 11, 2019 in kisah - kisah inspiratif

 

Tags:

Baca Ayat Ini Jika Merasa Putus Asa

Fase kehidupan tidak melulu bercerita tentang kelancaran dan kelapangan hidup. Allah SWT sudah mempersiapkan batuan terjal berupa ujian sebagai bentuk kenaikan kelas untuk hamba-Nya.

Tidak sedikit diantara kita yang mampu melakoni setiap babak ujian yang disiapkan Allah. Namun, yang akhirnya menyerah kalah tidak berdaya juga terbilang banyak. Pada kondisi inilah manusia merasa berada pada titik terendah dalam hidupnya.

bersimpuh

Berbagi cerita kesedihan mungkin menjadi salah satu alternatif pengobat keputusasaan. Namun ada baiknya anda mulai menyelesaikan masalah dengan Alquran. Ayat berikut menjadi pelipur lara jika tengah berputus asa. Kandungannya membuat kita kembali bersemangat jalani hidup. Surat apa yang dimaksud? Berikut ringkasannya.

Alquran memang menjadi obat bagi semua permasalahan hidup. Termasuk saat manusia dengan sikap berputus asa. Allah SWT sudah mempersiapkan ayat yang bisa dibaca dan kandungannya membuat takjub.

Ayat tersebut terdapat dalam Surat Al Inshiroh ayat 1-8. Surat ini merupakan surat ke-94 dalam  Alquran. Al Inshiroh turun di kota Mekkah dan  memiliki arti kelapangan dada. Surat ini turun  sebagai penghubur bagi Rasulullah SAW yang kala itu mengalami beratnya berdakwah di tengah-tengah umatnya yang pembangkang.

Namun Allah SWT dengan kasih sayangnya mengingatkan Rasulullah SAW dengan ayat-ayat dalam surat ini. Maka dari itu, ketika merasa putus asa dan sedih, ingatlah firman Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui Surat Al Insyiroh tersebut. Berikut surat Al Insyiroh 1-8 yang bisa anda baca dan cerna serta mengamalkannya dalam kehidupan.

  1. “Alam nasyrah laka shadrak”( Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?)
  2. “Wawadha’naa ‘anka wizrak” (dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu)
  3. “Alladzii anqadha zhahrak” (yang memberatkan punggungmu?)
  4. “Warafa’naa laka dzikrak” (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu)
  5. “Fa-inna ma’a l’usri yusraa” (Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan)
  6. “Inna ma’a l’usri yusraa” (sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan)
  7. “Fa-idzaa faraghta fanshab”  (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,)
  8. “Wa-ilaa rabbika farghab” (dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap)

Sejatinya, kesusahan dan kepedihan yang dialami manusia biasa, tidak sebanding dengan ujian yang dihadapi oleh para Nabi. Mereka melalui ujian begitu dasyat sebagai salah satu fase memperoleh derajat tertinggi di sisi Allah. Itulah mengapa, seharusnya kita tidak berputus asa dan terus berusaha. Karena kabar baiknya, Allah selalu memberikan hikmah dbalik permasalahan yang dialami.

“(Orang yang paling keras ujiannya adalah) para nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah sehingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan bumi tanpa memiliki dosa.” (HR. At-Tirmidzy, Ibnu Majah, berkata Syeikh Al-Albany: Hasan Shahih)

Allah SWT sudah menjelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al Insyiroh di atas, bahwa ujian yang diberikan kepada hamba-Nya, selalu disertai dengan kemudahan. Bahkan Allah sampai mengulanginya kalimat” sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”hingga dua kali.

Itu artinya kita tidak boleh langsung suudzon terhadap apa yang menimpa saat ini. Karena dibalik ujian yang diberikan tersebut sudah satu paket dengan jawaban serta penyelesaiannya. Manusia hanya tinggal berusaha mencari jawaban, dan menjauhkan diri dari sikap berputus asa. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.

 
Leave a comment

Posted by on February 21, 2016 in kisah - kisah inspiratif

 

Jadikan Hidup Lebih Bermakna

Dikutip dari buku “Gifts From The Heart for Women” karangan Karen Kingsbury.

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan.  Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif
dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh  seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan
sekitarnya. Semua orang ikut berbahagia dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan  perempuan. Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Dokter menyarankan untuk aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki-lakinya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang
istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya. “Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak”, kata sang ibu di sela  tangisannya.

Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencana-Nya di balik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah. Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak  pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, di mana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga  menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain?  Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan  Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya, mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya  memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencana-Nya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang
sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam
posisi sebagai orang tua, di mana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yang akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat.  Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis.  Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut  pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam  saja.

Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk
melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam.  Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling  berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam…..

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya  hidup selama 6 jam,  tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa.  Bagi pasangan tersebut, Anne  adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang  mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya…

Ada 3 hal penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :

1. Sesungguhnya tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun.  Hal yang benar-benar penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
2. Seseungguhnya tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Ibu Anne mengatakan “Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, di mana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak-anak kita  melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput  mereka, mereka akan menuju surga”.

Jadikan “Hidup” menjadi “Hidup Yang Lebih Bermakna”. Mereka sungguh beruntung dengan kehadiran Anda di dunia ini.

Berhentilah Untuk Selalu Memikirkan Kepentingan Diri Sendiri, Jadikanlah Kehadiran Anda Di Dunia Ini Sebagai RAHMAT Bagi Orang Banyak dan Bagi
Orang-Orang Yang Anda Cintai (Ayah, Ibu, Saudara/i,Suami/Istri, Anak-Anak Anda,  dst)

 

 
2 Comments

Posted by on December 8, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

Mendayagunakan kenangan

Setiap orang selalu memiliki kenangan yang pahit atau manis di dalam hidupnya, entah karena ucapan dan tindakan orang yang kita cintai atau orang lain yang menyakiti hati kita mungkin juga orang yang kita cintai tiba-tiba meninggalkan pergi begitu saja menjadi terpatri di dalam benak kita. Bahkan meninggal dunianya orang yang kita cintai meninggalkan kenangan indah dan manis. Pahit ataupun manisnya sebuah kenangan tetap menimbulkan rasa duka yang mendalam. Justru kenangan itu dapat didayagunakan untuk proses penyembuhan dan pemulihan.

Kenalilah bahwa mengakrabi realitas yang terjadi merupakan sesuatu yang penting. Tanpa tahu dan mengenal apa yang telah terjadi pada masa lalu kita, bagaimana kita dapat mengenali diri kita sendiri? Bagaimana mungkin memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan yang ada bila kita tidak mengetahui kekurangan dan kelebihan yang kita miliki? Maka tidak usah khawatir dengan kenangan apapun tetap teringat dalam pikiran anda, mari kita gunakan sebagai penyembuhan batin kita selanjutnya.

Mengingat masa lalu, melihat ke belakang, menyentuh masa silam, mungkin membuat kita menjadi terluka, marah, jengkel, dendam, bangga, penuh kerinduan, merasa tenteram, teringat kasih sayang kemudian sedih karena kenyataan yang ada. Berbagai perasaan menghantui kita setiap mengingat peristiwa masa lalu. Semua itu bukanlah salah, dalam ingatan kita semua memori dan kenangan mengenai peristiwa yang pernah kita alami tersimpan kesan kenyataan dan berbagai jenis perasaan, apabila kita mendayagunakan untuk menatap masa depan tentulah sangat bermanfaat.

Sholat dan berdoalah memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar mampu untuk mendayagunakan kenangan menjadi kekuatan untuk melangkah di masa depan. Doa merupakan media curhat kepada Allah. mengurai perasaan duka, ketidakberdayaan, kesedihan, kekecewaan, harapan dan keinginan. Dengan demikian perasaan kita menjadi lebih ringan. Itulah sebabnya sholat dan sabar sangat menolong kita. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang senantiasa menemani kita sepanjang hidup. Tidak akan pernah meninggalkan kita dalam kesendirian dan kesepian.

‘Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.’ (QS. al-Baqarah : 153).

dikutip dari : M. Agus Syafii

 
Leave a comment

Posted by on November 24, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

100 hari

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”

Peter: “Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.” (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: “Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?”
Peter: “Eh? permainan apaan?”

Tina: “Eng… gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?”

Peter: “Baiklah…. lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.”

Tina: “Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?”

Peter: “Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus”

Tina: “OK dech…. Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”

Peter : “Boleh juga…”
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”, kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm
Tina: “Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar.”
Peter: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?”
Tina: “Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya”
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : “Ada apa pak?”
Orang asing: “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu”
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.”
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: “Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Tina, Aku sayang kamu…!”

Jam dinding berdentang 12 kali…. jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

*Agan2 skalian* ,
*
Tahukah anda
*kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang
yang sangat lemah dan butuh pertolongan?*

Tahukah anda* kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?*

Tahukah anda* kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku*

Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *warna
merah* lebih yakin
kepada dirinya sendiri?
*
Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian kuning* adalah orang yang
menikmati kecantikannya sendiri?*

Tahukah anda * kalau orang yang suka berpakaian *hitam*adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan
pengertian anda?*

Tahukah anda * kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?*

Tahukah anda* bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernil ai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?*

Tahukah anda* kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?*

Tahukah anda* bahwa anda bisa mewujudkan impian anda,spt jatuh cinta,menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda
lakukan.*

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan* , sebelum anda mencobanya
sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat
bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

 
Leave a comment

Posted by on May 20, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

I’m a big girl dad

Aku adalah anak bungsu. Ayahku adalah seorang pekerja tambang. Rambutnya sudah putih semua, tapi tubuhnya masih terlihat kuat & gagah. Hatinya lembut & sayang keluarga. Hampir tiap pagi jika tidak sedang tugas, dia selalu mengantar aku sekolah. Kami selalu berangkat dengan motor bututnya, motor kebanggaan yang selalu dicucinya tiap hari. Motor itu begitu bututnya, sampai kadang bunyi kelontangan saat berjalan. Karena itu kadang aku malu & pengen agar tubuh saya menciut & menghilang saja kala motor ayah saya masuk halaman sekolah.

Jarak rumah ke sekolah sekitar satu jam. Dia sering memakaikan jaket tebal agar aku tidak kedinginan diterpa angin pagi. Dan setibanya di-depan pagar sekolah dia selalu menurunkan saya & menciumi pipi saya berkali2. Namun setelah beranjak remaja, saya mulai risih kala ayah mencium pipi saya. Apalagi didepan teman2. Saya kan udah umur 12 tahun? masak diciumin terus seperti anak balita aja? Sebel banget deh. Maka saya putuskan bahwa saya bukan anak kecil & tidak butuh kecupan di pipi lagi.

Suatu hari, seperti biasa, ayahku mengantar sampai di depan gerbang sekolah, menurunkan ku, tersenyum lebar dengan senyum khasnya & memiringkan badannya hendak mencium pipiku. Tapi aku segera mengangkat tangan & berkata, “Jangan ayah, aku malu!” itu pertama kalinya saya berkata begitu & wajah ayah tampak begitu keheranan. Dengan sebal aku berkata “Yah, aku kan sudah besar & sudah terlalu tua untuk dicium2 kayak anak balita.”

Ayah memandang saya beberapa saat, rasanya begitu lama ia memandang & matanya mulai sedikit berkaca2 & basah. Namun aku lihat dia berusaha menahan diri. “OK deh, kamu sudah gadis remaja sekarang. Ayah tak perlu menciummu lagi.” dia berbalik menuju motor bututnya & melambaikan tangannya pamit pergi. Tak lama sesudah itu, ia ditugaskan ke-Aceh & ia hilang & tak pernah kembali lagi. 26 Des 2004 badai Tsunami meluluhlantakkan Meulaboh-Aceh & menghancurkan pos tambang tempat dimana ayah saya ditugaskan.

Anda semua takkan bisa bayangkan apa yang akan aku korbankan sekedar untuk mendapatkan lagi ciuman sayang darinya. Untuk merasakan wajah tua & kumisnya yang kasar. Mencium bau tubuhnya yang khas. Dan untuk merasakan lengannya yang kuat merangkul pundakku, mengacak2 rambutku atau menggendong badanku.

Seandainya bisa, aku ingin ucapkan padanya ‘Ayah, aku sudah dewasa, tapi aku tak pernah terlalu tua utk mendapat ciuman darimu…I’m a big girl dad, but i never too old for your kiss” kiss

 
Leave a comment

Posted by on April 29, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

Detik-detik sakaratul maut Rasulullah SAW

Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya.

Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.

“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.

Fatimah menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.

Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.

Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.

Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

 
Leave a comment

Posted by on April 29, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

Bunda, tolong mandikan aku sekali saja….

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ”Why not to be the best?,” begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ”selevel”; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, “Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?” Dengan sigap Dewi menjawab, “Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna”. “Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !” begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. “Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda”. Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ”memahami” orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya,” Bunda aku ingin mandi sama bunda…please…please bunda”, pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. “Bunda, mandikan aku !” Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja…?” kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, “Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency”.

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang… terlambat sudah…Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata “Ini Bunda Nak…., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya…sayang….! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak..” . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, “Inikan sudah takdir, ya kan..!” Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?”. Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, “Inilah konsekuensi sebuah pilihan!” lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. “Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak…? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris “Bangunlah Bayu sayaaangku….Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak…..?!?” pintanya berulang-ulang, “Bunda mau mandikan kamu sayang…. Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak…. Sekali ini saja, Bayu.. anakku…?” Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini…tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.

sumber : http://ayahkita.blogspot.com/2010/02…lease-mom.html

 
3 Comments

Posted by on April 28, 2010 in kisah - kisah inspiratif

 

Jadilah seorang pembelajar

Siapakah pembelajar itu?

Manusia adalah satu – satunya makhluk yang berpotensi untuk mudah belajar di alam ini. Allah telah menanamkan ke dalam jiwanya kemampuan untuk memberi nama-nama kepada setiap yang dilihat, didengar, dirasa, dan dihadapinya. Manusia berimajinasi, memikirkan dan merenungkan apa saja dan terbentuklah pengetahuan.

Manusia belajar dari manusia lainnya dan bekerjasama untuk membangun ilmu pengetahuan. Tetapi sesungguhnya yang menciptakan potensi untuk belajar itu adalah Allah. Allamal insaana maa lam ya’lam ( Allah mengajar manusia apa yang belum dia ketahui). Manusia normal pertama-tama belajar tentang dirinya. Kemudian berusaha belajar menjadi dirinya itu, dengan cara belajar mengekspresikan potensinya ke dunia luas.

setiap orang (manusia) wajib bertanggung jawab untuk melakukan dua hal penting, yakni :

  1. Berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya, dengan selalu berusaha mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pertannyaan eksistensial seperti ” Siapakah aku?”, “Dari manakah aku datang?”,”Kemanakah aku akan pergi?”,” Apakah yang menjadi tanggungjawabku dalam hidup ini?”, dan ” Kepada siapa aku harus percaya?”.
  2. Berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya itu, mengekspresikan dan menyatakan diri sepenuhnya, seutuh-utuhnya dengan cara menjadi dirinya sendiri dna menolak untuk dibanding-bandingkan dengan segala sesuatu yang bukan dirinnya

Proses belajar

Proses pembelajarain atau pendidikan memungkinkan seseorang menjadi lebih manusiawi sehingga disebut dewasa dan mandiri. Itulah visi atau tujuan dari proses pembelajaran. Perbedaan antara kanak-kanak dengan orang dewasa dapat diringkas dalam satu kata : kemampuan . Kemampuan ini umumnya dikaitkan dengan sedikitnya tiga hal berikut : pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Kanak-kanak memiliki pengetahuan yang sangat terbatas hampir dalam segala hal, baik tentang dirinya, orang lain , alam semesta, apalagi tentang sang khalik. Kanak-kanak juga belum mampu menentukan sikap, apakah harus positif atau negatif, kritis atau menerima, terhadap hampir semua hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dalam hal keterampilan pun sama saja, entah itu yang bersifat teknis-pertukangan maunpun nonteknis pertukangan(komunikasi, kepemimpinan, manajemen dan human skills lainnya). Jadi pertumbuhan seorang kanak-kanak menjadi manusia dewasa sesungguhnya ditandai dengenap perkembangan kemampuannya. Ia akan menjadi semakin mampu, semakin berdaya, dan semakin merdeka dari hal-hal yang diluar dirinya.

Seorang kanak-kanak dapat tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Ia dapat karena memiliki potensi dalam dirinya. Potensi itu diberikan oleh sang pencipta kepada diri manusia sebagai ciptaan-Nya untuk diaktualisasikan, dinyatakan, diberdayakan , dimerdekakan, dijadikan aktual, dikembangkan , diasah terus-menerus dan pada gilirannya kelak dipertanggungjawabkan kepada sang pemberi.

Proses pembelajaran seorang anak manusia memungkinkan dirinya mengalami berbagai “keajaiban”. Ia mengalami transformasi diri, dari belum/tidak mampu menjadi mampu. Dan transformasi diri secara ajaib itu seharusnya terus atau dapat terjadi sepanjang hayat, asalkan ia tidak berhenti belajar. Namun, sebagian besar manusia tidak mendisiplinkan dirinya untuk tetap belajar tanpa henti. Sebagian besar manusia berhenti belajar setelah “merasa dewasa”. Sikap gede rasa ini umumnya disebabkan oleh “kebodohan” yang bersifat sosial dan mental/psiko-spiritual. sebagian orang merasa telah dewasa karena telah berusia diatas 17 atau 21 tahun, telah selesai sekolah atau kuliah, telah memiliki gelar akademis,telah memiliki pasangan hidup, telah memiliki pekerjaan dan jabatan yang memberinya nafkah lahiriah, telah kaya-raya dst. Hal-hal itu membuat mereka berhenti belajar, sehingga tidak lagi mengalami keajaiban-keajaiban dalam kehidupannya.

Kebanyakan manusia dewasa dan terutama bekas anak sekolahan, hanya besar secara fisik, tetapi secara sosial, mental, spiritual mereka “kerdil”. sekolah dan universitas ternyata “sukses”dalam satu hal, mencetak manusia-manusia yang menjadi tua(growing older), akan tetapi tidak pernah sungguh2 menjadi dewasa ( growing up ).

Untuk menghindarinya diada lain adalah dengan terus menerus sampai datangnya maut.

” Menuntut ilmu wajib dilakukan sepanjang hidup”

 
Leave a comment

Posted by on April 15, 2010 in kisah - kisah inspiratif